Implementasi Bimbingan Karir di SMK Peran dan Strategi dalam Mempersiapkan Siswa untuk Masa Depan

Implementasi Bimbingan Karir di SMK Peran dan Strategi dalam Mempersiapkan Siswa untuk Masa Depan

Oleh: M. Khoirul Ma’Arif

 

Mahasiswa S2 Pendidikan Guru Vokasi Universitas Ahmad Dahlan Yogyakarta

A.    Pendahuluan

1.     Pengertian Bimbingan Karir

Super dalam Herr & Cramer (1984: 6¬7) memberikan definisi tentang bimbingan karir adalah: "The process of helping a person to develop and accept an integrated and adequate picture of himself and of his role in the world of work to test this concept againt reality, and to convert it into a reality, with satisfaction to himself and to society."

Berdasarkan definisi diatas dapat diambil dua intisari terpenting yaitu yang pertama bahwa bimbingan karir merupakan proses membantu individu dalam memahami dan menerima diri sendiri dan yang kedua membantu memahami sekaligus menyesuaikan diri dengan dunia kerja nyata. Dengan demikian hal yang terpenting dalam bimbingan karir adalah adanya pemahaman, penerimaan, dan penyesuaian diri baik terhadap dirinya sendiri maupun terhadap dunia kerja.

Winkel (2004) menyatakan bimbingan karir adalah bimbingan dalam mempersiapkan diri menghadapi dunia pekerjaan, dalam memilih lapangan pekerjaan atau jabatan/profesi tertentu serta membekali diri supaya siap memangku jabatan itu, dan dalam menyesuaikan diri dengan berbagai tuntutan dari lapangan perkerjaan yang telah dimasuki. Berdasarkan pengertian tersebut, bimbingan karir bisa bermakna sebagai suatu bantuan yang diberikan pembimbing kepada yang dibimbing (siswa) dalam menghadapi dan memecahkan masalah karir (Juwitaningrum, 2013).

Istilah bimbingan karir di masa lampau seringkali di artikan sebagai Vocational Guidance atau bimbingan jabatan/vokasional, nanmuan keduanya mempunyai makna dan ruang lingkuo yang berbeda. Bimbingan karir lebih menitik beratkan pada perencanaan kehidupan dengan mempertimbangkan potensi diri serta lingkungan agar dapat berperan secara positif dalam Masyarakat. Sedangkan bimbingan vokasional lebih menitikbertkan pada pemberian informasi pasar kerja dan jabatan (sukardi, 2003:20-21). Samsul yusuf (2006:38) mengemukakan bahwa bimbingan karir merupakan layanan pemenuhan perkembangan peserta didik terkaiat dengan kempuan kongnitif, afektif, maupun keterampilan peserta didik dalam mewujutkan konsep diri, pengetahuan, dan proses pengambilan keputudan dalam kehidupan social budaya dalam kehidupan yang secara terus menerus berubah.

2.     Pengertian Karir

Menurut Healy (1982) karir dapat terjadi pada sepanjang seseorag yang mencakup sebelum bekerja (preoccupational), selama bekerja (occupational), dan akhir atau seusai bekerja bekerja (postoccupational). Lebih lanjut ia menjelaskan posisi preoccupational merupakan posisi yang sangat penting dalam perjalanan karir seseorang, sebab posisi ini dapat menjadi awal menuju kesuksesan karir. Artinya, jika pada posisi in individu mengalami kegamangan karir, maka ia cenderung mengalami masalah dalam menjalani karirnya. Posisi preoccupational yang dimaksud dimulai dari orientasi karir, pengambilan keputusan karir yang diwujudkan dengan adanya pilihan pekerjaan tertentu dan memulai karir dalam bidang pekerjaan tertentu (Healy, 1982).

Surya (1987, dalam Budiman 2004) menyatakan bahwa karir dapat diperoleh melalui pekerjaan (job) seperti tukang jahit; hobi seperti pebulutangkis; profesi seperti dokter atau guru; dan dapat diperoleh melalui peran hidup seperti pemimpin masyarakat. Menurutnya, bekerja sebagai apapun yang terpenting ditandai oleh adanya keberhasilan dan kemakmuran personal dan financial, maka apa yang individu kerjakan dapat disebut sebagai karir.

Berdasarkan uraian-uraian tadi, maka sesuatu disebut karir jika mengimplikasi adanya

1.     pendidikan yang diwujudkan dengan keahlian tertentu,

2.     keberhasilan,

3.      dedikasi atau komitmen,

4.     kebermaknaan personal dan financial.Karir terentang sejak sebelum bekerja, ketika bekerja, dan masa-masa mengakhiri pekerjaan.Karir dapat dipersiapkan sepanjang kehidupan seseorang (Budiman, 2004).

3.     Tujuan Bimbingan Karir

Sementara itu, tujuan utama bimbingan karir menurut Surya (1992) adalah membantu individu untuk memperoleh kompetensi yng diperlukan hidupnya dan mengembangkan karir ang dipilihnya secara optimal. Secara rinci tujuan bimbingan karir adalah

a.     Memiliki kemampuan intelektual yang diperlukan untuk keberhasilan dalam berbagai aspek kehidupan,

b.     Memiliki kemampuan dan pemahaman, pengelolaan, pengendalian, penghargaan, dan pengarahan diri,

c.     Memiliki pengetahuan atau informasi tentang lingkungan kehidupan,

d.     Mampu berinteraksi dengan orang lain secara efektif,

e.     Mampu mengatasi masalah-masalah kehidupan sehari-hari,

f.      Memahami, menghayati, dan mengamalkan kaidah-kaidah ajaran agama yang berkaitan dengan karir.

Menurut Herr dalam Manhiru (1992:163-164), tujuan bimbingan karir di sekolah menengah adalah sebagai berikut:

a.     Menunjukkan hubungan antara hasil belajar, nilai-nilai, preferensi-preferensi, aspirasi-aspirasi pendidikan dan karirnya.

b.     Menganalisa kompetensi pribadi sekarang dengan preferensi karir dan mengembangkan rencana-rencana yang akan dilakukan untuk memperkuat keterampilan-keterampilan yang dibutuhkan.

c.     Memegang tanggung jawab dalam perencanaan karir dan konsekuesi-konsekuesinya.

d.     Memenuhi syarat dalam taraf memasuki pekerjaan dengan mengambil mata pelajaran yang relevan dengan pendidikan kooperatif, atau dengan latihan dalam jabatan.

e.     Kesiapan memenuhi persyaratan bagi pendidikan pasca sekolah lanjutan dengan mengambil mata pelajaran yang diperlukan oleh tipe program dan lembaga yang diinginkan (perguruan tinggi atau perusahaan).

f.      Mengembangkan pengetahuan dan keterampilan-keterampilan yang berhubungan dengan kehidupan sebagai konsumen. Maksudnya adalah keterampilan yang berhubungan dengan penggunaan secara efektif waktu luang.

g.     Secara sistematis, realistis preferensi karir dengan menghubungkan antara hasil belajar dan aktivitas ekstrakulikuler.

h.     Mengidentifikasikan alternatif -alternatif serta upaya pencapaian tujuan-tujuan pendidikan dan okupasional apabila yang diinginkan tidak tersedia.

i.       Menggambarkan bentuk-bentuk utama dalam meneruskan pendidikan pasca sekolah lanjutan.

j.       Mengidentifikasi langkah-langkah yang diperlukan pasca sekolah lanjutan, terutama waktu serta prosedur yang dilakukan.

k.     Membuat suatu estimasi tentang sifat-sifat pribadi, prestasi dalam wawancara okupasional atau pendidikan.

l.       Mengembangkan rencana-rencana khusus dalam implementasi tujuan dan rencana karir.

 

B.    Tujuan Pembuatan Makalah

Makalah ini bertujuan untuk:

a.       Menganalisis pentingnya bimbingan karir di sekolah.

b.       Mengidentifikasi strategi yang efektif dalam implementasi bimbingan karir.

c.       Menggali tantangan yang dihadapi dalam pelaksanaan bimbingan karir dan solusi yang mungkin.

 

C.    Pentingnya Bimbingan Karir di Sekolah

 

Manfaat Bimbingan Karir SMK

Ada berbagai manfaat yang akan diperoleh siswa bila mengikuti bimbingan karir SMA/SMK. Berikut adalah beberapa manfaatnya.

1.   Memahami dinamika dan kebutuhan tenaga kerja

Dinamika dan kebutuhan tenaga kerja di dunia kerja terus mengalami perubahan seiring dengan perkembangan zaman. Jika dulu siswa atau mahasiswa yang bergelar teknik, dapat mengambil bekerja sebagai teknisi, sekarang ini ada banyak profesi baru yang memberi siswa kemungkinan memilih karir yang lain. Dengan mengikuti bimbingan karir di sekolah, siswa dapat menetapkan tujuan dan harapan yang realistis untuk profesi yang dipilih. Guru BK selaku konselor karir akan memberikan informasi mengenai profesi-profesi baru di dunia kerja, jenis pekerjaan yang paling banyak dibutuhkan, dan informasi lainnya.

 

2.     Dapat memilih karir yang tepat

Sebagian besar siswa tidak menyadari potensi mereka. Akibatnya, banyak dari mereka menjalani hidup mereka tanpa memilih karir atau program studi yang diminati. Hal ini dapat menyebabkan siswa merasa tidak bahagia, stres, frustasi, bahkan mengalami depresi saat bekerja atau kuliah. Untuk mencegah hal ini terjadi, siswa dapat melakukan bimbingan karir dengan guru BK di sekolah. Guru BK akan menilai bakat, kepribadian, minat, dan aspek siswa lainnya. Hasil penilaian ini akan dianalisis sehingga menghasilkan pilihan karir atau program studi yang sesuai dengan minat siswa. Siswa dapat menjalani karir dan program studi dengan lebih menyenangkan tanpa merasa terbebani karena sesuai dengan minat mereka.

 

3.     Meningkatkan kepercayaan diri dan wawasan siswa

Manfaat bimbingan karir SMA/SMK lainnya adalah meningkatkan kepercayaan diri dan wawasan siswa. Hal ini dikarenakan, sebelum siswa memutuskan untuk menekuni suatu karir, ia sudah mendapatkan wawasan lengkap tentang prospek karir yang dipilih dan memahami keterampilan apa saja yang dibutuhkan dan perlu dikembangkan. Selain itu, bimbingan karir juga membantu siswa untuk lebih memahami tantangan dan persyaratan yang dibutuhkan dalam karir yang dipilihnya. Pengetahuan ini dapat menjadi bekal siswa saat masuk ke dunia kerja dan meningkatkan kepercayaan dirinya karena merasa lebih siap untuk bersaing dengan kandidat lainnya.

 

4.     Mencegah rasa frustasi saat memilih karir

Tak sedikit siswa yang merasa bingung dan frustasi saat dihadapkan dengan berbagai pilihan karir. Kondisi ini disebabkan oleh kurangnya informasi mengenai karir yang mereka dapatkan. Tak jarang pula siswa merasa kesepian karena tidak ada orang yang bisa dijadikannya tempat untuk mengekspresikan emosi, pikiran, dan kebingungan yang tengah dirasakan sehingga rasa frustasinya pun semakin memburuk. Namun, dengan mengikuti bimbingan karir di sekolah, rasa frustasi saat memilih karir ini dapat dicegah. Guru BK akan membantu siswa dalam memilih karir yang terbaik. Selain itu, siswa juga dapat mengungkapkan semua kekhawatirannya terkait karier sehingga mudah untuk melanjutkan rencana dengan percaya diri dan pikiran jernih.

 

5.     Memahami kelebihan dan kekurangan diri sendiri

Sebagai pelajar, perhatian siswa cenderung berfokus pada uang, tekanan teman, sebaya, atau faktor lain dalam memilih karir. Hal ini dapat menyebabkan mereka memilih karir yang kurang tepat. Kegiatan bimbingan karir akan membantu siswa untuk lebih memahami kelebihan dan kekurangan yang dimiliki. Dengan begitu, siswa dapat memilih pekerjaan mana yang paling cocok untuk mereka.

 

D. Strategi Implementasi Bimbingan Karir

Untuk mencapai efektivitas dalam bimbingan karir, beberapa strategi yang dapat diterapkan adalah

1. Penyusunan Kurikulum Bimbingan Karir

Kurikulum bimbingan karir harus terintegrasi dalam pendidikan formal, mencakup topik-topik seperti pengenalan profesi, keterampilan hidup, dan perencanaan karir. Hal ini dapat dilakukan melalui pembelajaran di kelas, seminar, dan workshop.

2. Pelatihan untuk Guru Pembimbing

Guru pembimbing perlu dilatih untuk memahami konsep bimbingan karir, agar mereka dapat memberikan panduan yang tepat dan relevan kepada siswa. Pelatihan ini juga dapat mencakup cara berkomunikasi dengan siswa dan orang tua tentang pilihan karir.

3. Kerja Sama dengan Dunia Usaha

Sekolah dapat menjalin kemitraan dengan perusahaan dan organisasi untuk memberikan siswa pengalaman langsung melalui magang, kunjungan industri, atau program mentoring. Hal ini membantu siswa memahami lingkungan kerja dan tuntutan yang ada.

4. Penggunaan Teknologi

Memanfaatkan teknologi dalam bimbingan karir, seperti platform online untuk eksplorasi karir dan aplikasi yang membantu siswa merencanakan jalur pendidikan mereka, dapat meningkatkan aksesibilitas dan interaktivitas program bimbingan.

 

D.    Tantangan dalam Implementasi Bimbingan Karir

Meskipun bimbingan karir memiliki potensi yang besar, terdapat beberapa tantangan yang dihadapi, antara lain:

1.     Keterbatasan Sumber Daya

Banyak sekolah tidak memiliki cukup sumber daya, baik dari segi dana maupun tenaga ahli, untuk menjalankan program bimbingan karir yang efektif.

2.     Minimnya Kesadaran

Siswa dan orang tua sering kali kurang menyadari pentingnya bimbingan karir, sehingga tidak memanfaatkan layanan yang ada.

3.     Perubahan Pasar Kerja

Dinamika pasar kerja yang cepat berubah membuat informasi yang diberikan kepada siswa menjadi cepat usang.

 

E.    Solusi untuk Mengatasi Tantangan Bimbingan karir

Beberapa solusi yang dapat diterapkan untuk mengatasi tantangan tersebut adalah:

1.     Penggalangan Dana

Sekolah dapat mencari dukungan dari pemerintah, lembaga swasta, atau yayasan untuk mendapatkan dana yang diperlukan untuk program bimbingan karir.

2.     Kampanye Kesadaran

Mengadakan kampanye untuk meningkatkan kesadaran tentang pentingnya bimbingan karir melalui seminar, lokakarya, dan media sosial.

3.     Pembaruan Informasi

Secara berkala memperbarui informasi mengenai tren pasar kerja dan keterampilan yang dibutuhkan melalui kerjasama dengan lembaga riset atau dunia usaha.

Kesimpulan

Implementasi bimbingan karir di sekolah sangat penting untuk mempersiapkan peserta didik menghadapi tantangan di masa depan. Dengan menerapkan strategi yang tepat dan mengatasi tantangan yang ada, sekolah dapat menciptakan program bimbingan karir yang efektif dan bermanfaat bagi peserta didik. Oleh karena itu, kolaborasi antara sekolah, orang tua, dan dunia usaha menjadi kunci dalam mewujudkan bimbingan karir yang sukses, sehingga peserta didik dapat membuat keputusan yang tepat untuk masa depan mereka.

 

F.    Daftar Pustaka

 

Development (pp. 197-261). San Francisco: Jossey-Bass.

Gati, I., & Asher, I. (2001). Career Counseling: A Handbook for School Counselors. New York: Routledge.

Herr, EL dan Cramer, SH. (1984). Career Guidance and Counseling Through the Life Span, Boston: Little Brown Company.

https://www.quipper.com/id/blog/info-guru/bimbingan-karir-sma-smk/

Juwitaningrum, I. (2013). Program bimbingan karir untuk meningkatkan kematangan karir siswa SMK. Psikopedagogia Jurnal Bimbingan dan Konseling, 2(2), 132-147.

Lestari, I. (2017). Meningkatkan kematangan karir remaja melalui bimbingan karir berbasis life skills. Jurnal Konseling GUSJIGANG, 3(1).

Manrihu, M. T. (1986). Studi Tentang Beberapa Faktor yang Mempengaruhi Kematangan Karir Siswa SMA di Sulawesi Selatan. Disertasi. Bandung: Pro di Bimbingan dan Konseling SPs IKIP. Tidak diterbitkan.

Muda, I. (2017). Implementasi Bimbingan Karir di Sekolah. Jurnal Bimbingan Konseling, 6(1), 45-56.

Super, D. E. (1990). A life-span, life-space approach to career development. In D. Brown & L. Brooks (Eds.), Career Choice and

Yudaningsih, N. (2021). BAB 6 Prinsip-prinsip Bimbingan Karier. Bimbingan Karier: Implementasi Pendidikan Karakter, 88.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

KOPLING SEPEDA MOTOR

Portofolio ke-12 Teori dan Strategi Pembelajaran Vokasi,