Portofolio ke-11 Teori dan Strategi Pembelajaran Vokasi,
Dosen pengampu : Prof. Dr. Muchlas, M.T
Portofolio ke-11
Teori dan Strategi Pembelajaran Vokasi
Penyusun
: M. Khoirul Ma'arif ( 2308049035 )
Materi
Pokok :
- Topik I: Pendayagunaan Teknologi Informasi
(TI) dalam Proses Pembelajaran Vokasi
- Topik II; Blended Learning dalam
Pembelajaran Vokasi
Dalam perkuliahan ini
banyak hal yang kami dapatkan dan dari hasil diskusi yang membuat kami mendapatkan
banyak wawasan dalam perkuliahan ini. Berikut ringkasan portofolio dari
perkuliahan ke 11 ini.
Topik I: Pendayagunaan Teknologi Informasi (TI)
dalam Proses Pembelajaran Vokasi
Fenomena
kompetisi yang semakin ketat dan tuntutan masyarakat yang semakin dinamis,
telah menjadikan peningkatan mutu sebagai spirit baru dalam penyelenggaraan
lembaga-lembaga pendidikan dari tingkat dasar, menengah sampai dengan perguruan
tinggi. Peningkatan mutu ini akan dapat dilakukan secara konsisten dan
berkelanjutan di lingkungan lembaga pendidikan dasar dan menengah, manakala
kepala sekolah sebagai top leader memiliki komitmen yang tinggi dalam membangun
budaya mutu bagi pihak-pihak yang berkepentingan seperti pengelola, guru, siswa
dan orang tua peserta didik. Oleh karena aktivitas sekolah pada umumnya
mencakup domain manajemen dan pembelajaran, maka target mutu yang dicanangkan
juga harus meliputi kedua ranah tersebut. Kementerian Pendidikan dan
Kebudayaan, dan khusus untuk sekolah-sekolah Muhammadiyah perlu memperhatikan
pula target-target yang telah ditetapkan oleh Majelis Pendidikan Dasar dan
Menengah dari tingkat pusat, wilayah sampai daerah.
Untuk
mencapai target mutu dalam proses pembelajaran, perlu dilakukan langkah-langkah
strategis dengan menetapkan berbagai cara dan strategi serta melibatkan semua
resources yang tersedia termasuk teknologi infomasi. Perkembangan ilmu
pengetahuan dan teknologi yang sangat pesat saat ini telah mempengaruhi secara
nyata perkembangan cara-cara yang digunakan dalam proses pendidikan.
Konten Multimedia
Pembelajaran
dengan melibatkan multimedia selain dapat memenuhi kebutuhan semua jenis gaya
belajar, juga menawarkan strategi pemahaman konsep yang lebih baik daripada
belajar dengan cara tradisional.
Pembelajaran Fleksibel
Melalui
pembelajaran ini, siswa dalam belajar tidak tergantung lagi pada tempat dan
waktu yang tetap, mereka dapat belajar kapanpun dan dimanapun mereka berada.
Melalui model pembelajaran ini, implementasi pendekatan project-based learning
menjadi lebih mudah karena saat ini telah tersedia berbagai aplikasi untuk
mendukung kerja kolaborasi secara online.
Teknik Evaluasi Diri
Saat
ini telah banyak dikembangkan aplikasi baik yang bersifat dekstop maupun online
untuk mendukung dilakukannya evaluasi diri oleh para siswa. Berbeda dengan tes
manual yang diselenggarakan di dalam kelas, tes yang bersifat real-time dan
online ini telah menawarkan kemudahan bagi guru maupun siswa dalam
pelaksanaannya, selain itu tes ini juga dapat meningkatkan motivasi siswa
karena hasil evaluasi langsung dapat disajikan seketika.
Pendidikan dengan Biaya Terjangkau
Aplikasi
desktop diartikan sebagai program aplikasi komputer yang dapat berjalan secara
offline . Pada aplikasi ini, pengguna memasang program aplikasi pada
komputer/laptopnya sesuai dengan sistem operasi yang digunakannya. Karena
bersifat offline, semua file pendukung aplikasi berada pada komputer lokal,
sehingga aplikasi desktop dapat berjalan dengan kecepatan yang lebih tinggi
dibandingkan aplikasi web yang berjalan secara online. Namun, dengan
menggunakan aplikasi desktop pengguna tidak dapat menjalankannya pada kompter
lain karena aplikasi ini harus dipasang dulu programnya di komputer yang akan
digunakan untuk menjalankannya.
Kekurangan
lain dari aplikasi desktop adalah setiap program yang dipasang pada setiap
komputer pada umumnya membutuhkan lisensi dari pabriknya, dan hal ini memerlukan
biaya. Selain itu, program-program aplikasi desktop pada umumnya memerlukan
dukungan perangkat keras dengan spesifikasi yang tinggi sehingga memerlukan
biaya yang lebih besar dibandingkan jika pengguna menggunakan aplikasi berbasis
web. Aplikasi desktop yang sangat populer dalam kehidupan sehari-hari dapat
kita temui pada program Microsoft Office, yang di dalamnya terdapat aplikasi
Power Point untuk presentasi guru di depan kelas, Excell untuk membantu
perhitungan-perhitungan seperti nilai oleh guru dan gaji pegawai oleh bendahara
sekolah. Selain itu, aplikasi desktop sebagai media pembelajaran untuk berbagai
mata pelajaran juga telah dapat kita temukan di berbagai toko perangkat lunak,
yang menyediakan fitur simulasi dan animasi yang menarik.
Berkebalikan
dengan aplikasi desktop, aplikasi berbasis web merupakan program komputer yang
berjalan secara online, sehingga memerlukan koneksi internet yang memadahi agar
program dapat running well. Jika koneksi internet yang tersedia tidak memadai,
maka program aplikasi berbasis web ini akan berjalan sangat lambat dan bahkan
akan mengalami situasi hang-up, di mana program berhenti sama sekali. Namun,
program berbasis web ini memiliki keunggulan yakni dapat dijalankan pada
berbagai sistem operasi dan berbagai piranti dengan spesifikasi yang tidak
terlalu tinggi seperti komputer desk, laptop, tablet dan handphone . Program
berbasis web dapat diajalankan dari mana saja dan kapanpun diinginkan karena
programnya diletakkan di dalam server atau cloud yang dapat diakses oleh
komputer client dari seluruh dunia.
Penggunaan
teknologi ini telah merambah ke hampir seluruh sektor kehidupan manusia seperti
bidang perbankan, perhotelan, pelayanan travel, hiburan, berita dan berbagai
aplikasi dalam kehidupan sehari-hari, serta telah memberikan pengaruhnya yang
besar pada dunia pendidikan . Internet
didefinisikan sebagai jaringan global yang menghubungkan
jaringan-jaringan komputer di seluruh dunia dengan menggunakan prosedur
tertentu.
Aplikasi internet
dalam mendukung bidang
pembelajaran dapat dipandang
sebagai media, jaringan atau
tools dengan aplikasi
Aplikasi Browsing Pada Jaringan Internet
Aplikasi
browsing dinamakan juga world wide web atau sering disebut dengan web saja yang
merupakan implementasi teknologi hypermedia dalam jaringan internet . Web dapat
diartikan sebagai suatu sistem dokumen hypertext saling terhubung yang diakses
lewat internet.
Kegunaan Web Bagi Pendidikan
Sebagai
media komunikasi, web telah mampu berperan dalam menyediakan fasilitas
komunikasi seperti web mail, web page, mailing list, bulletin board, chat
rooms, audio teleconferencing maupun video teleconferencing.
Pembelajaran On-Site dan Pembelajaran Jarak
Jauh Berbasis Web
Web
dapat dimanfaatkan sebagai pendukung proses pembelajaran tradisional on-site
dan pendukung
pembelajaran jarak jauh
(distance learning). Dalam
pembelajaran on-site, orang yang
terlibat akan mendatangi kelas atau lokasi-lokasi tertentu yang ditetapkan
sebagai tempat penyelenggaraan proses belajar dan mengajar atau lokasi lain yang berdekatan dengan tempat
utama untuk belajar seperti perpustakaan, dan bahkan rumah untuk kegiatan
belajar yang melibatkan kerja mandiri. Dukungan web dalam pembelajaran on-site
ini diwujudkan dalam bentuk penyediaan:
1. fasilitas penyampaian
materi (delivery learning
materials) seperti teks (mirip
dengan buku teks
tradisional), hypermedia atau
materi-materi interaktif untuk
tutorial, latihan, simulasi, permainan, tools, maupun lingkungan belajar
open-ended,
2. sarana
penelitian bagi siswa,
3. sarana
pengintegrasian dan pengelolaan kegiatan belajar dan mengajar,
4. wahana
untuk mengakses sumber-sumber tambahan seperti perpustakaan online dan
sumber-sumber belajar lainnya,
5. sarana
komunikasi untuk keperluan kolaborasi antara peserta/siswa dan instruktur/guru,
6. berbagai
alternatif metode evaluasi belajar,
7. sarana
pendukung kegiatan penguatan
belajar pasca pembelajaran
formal,
8. akses internasional, serta
9. pemberian
kesempatan kepada siswa untuk membuat website mereka sendiri.
E-Learning
Saat ini aplikasi teknologi informasi yang sangat populer dalam bidang
pembelajaran adalah e-learning.
Pengertian E-Learning merujuk pada penggunaan berbagai
peralatan elektronika sebagai pendukung proses pembelajaran, huruf e
atau E pada istilah E-Learning bermakna electronic
sehingga definisinya menjadi
semua aktivitas pendidikan
yang dilaksanakan oleh individu
atau kelompok yang
bekerja secara online
maupun offline, synchronously
maupun asynchronously, melalui komputer yang berdiri sendiri (stand alone) maupun
jaringan dan piranti-piranti elektronika lainnya. Pengertian e-learning juga
dikaitkan dengan teknologi informasi sehingga pengertiannya menjadi
proses-proses pendidikan yang memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi
untuk memediasi aktivitas belajar dan mengajar secara synchronous maupun
asynchronus. Para ahli juga berpandangan bahwa e-learning adalah bagian dari flexible learning atau
bagian dari pendidikan jarak jauh (distance education).
pelaksanaan
e-learning jenis individual
online synchronously
E-learning jenis kelompok online sinkron
Sedangkan e-learning jenis kelompok online
asinkron,
Karakteristik
Aplikasi Internet Untuk Pembelajaran Setiap aplikasi memiliki karakteristik tersendiri
dalam mendukung proses pembelajaran. Melalui tabel berikut ini, ditunjukkan
karaktersitik beberapa aplikasi internet untuk keperluan pendidikan.
Agar
teknologi informasi dapat digunakan secara optimal dalam mendukung proses pembelajaran, perlu dukungan
kebijakan kepala sekolah
dalam pengembangan infrastrukturnya
dan kreativitas para guru dalam mendisain model pembelajarannya.
Penggunaan Teknologi Informasi (TI) dalam
proses pembelajaran vokasi dapat memberikan berbagai manfaat, antara lain:
Meningkatkan Efisiensi dan Efektivitas
Pembelajaran
TI
dapat memfasilitasi penyampaian materi pembelajaran secara digital, sehingga
lebih interaktif dan menarik bagi peserta didik (Naidu, 2006). Penggunaan
simulasi dan animasi dapat membantu peserta didik memahami konsep-konsep yang
sulit secara visual (Yusoff et al., 2011).
Memperkaya Pengalaman Belajar
Pembelajaran
berbasis TI dapat menyediakan akses yang luas ke sumber-sumber belajar digital,
seperti video tutorial, e-book, dan perpustakaan digital (Kurelovic, 2016).Peserta
didik dapat terlibat dalam kegiatan pembelajaran yang lebih bervariasi, seperti
pembelajaran kolaboratif, pembelajaran berbasis proyek, dan pembelajaran
berbasis masalah (Cheng & Chau, 2016).
Mendukung Pembelajaran Fleksibel dan Terpersonalisasi
Teknologi
pembelajaran online dan mobile dapat memungkinkan peserta didik belajar kapan
saja dan di mana saja sesuai dengan kebutuhan dan preferensi mereka (Ally,
2009). Sistem pembelajaran adaptif dapat menyesuaikan konten dan metode pembelajaran
berdasarkan kemampuan dan gaya belajar individu peserta didik (Akçapınar et
al., 2019).
Meningkatkan Keterlibatan dan Motivasi
Peserta Didik
Penggunaan
teknologi yang menarik, seperti game edukasi dan realitas virtual, dapat
meningkatkan antusiasme dan ketertarikan peserta didik dalam proses
pembelajaran (Brom et al., 2020). Umpan balik dan penilaian otomatis yang
disediakan oleh TI dapat membantu peserta didik memantau kemajuan belajar
mereka dan meningkatkan motivasi (Jeno et al., 2019).
Mendukung Pembelajaran Jarak Jauh dan
Hybrid
Teknologi pembelajaran jarak jauh, seperti video conference dan platform e-learning, memungkinkan pembelajaran terjadi bahkan ketika peserta didik dan pengajar terpisah secara geografis (Moore et al., 2011).Kombinasi pembelajaran tatap muka dan pembelajaran online (hybrid learning) dapat menawarkan fleksibilitas dan personalisasi yang lebih baik (Garrison & Kanuka, 2004).
Topik II; Blended Learning dalam Pembelajaran Vokasi
Blended learning merupakan model pembelajaran yang memadukan antara pembelajaran tatap muka di kelas dengan pembelajaran online atau berbasis teknologi digital (Garrison & Kanuka, 2004). Tujuan utamanya adalah untuk memanfaatkan kelebihan masing-masing pendekatan pembelajaran agar lebih efektif dan efisien.
Dalam konteks pembelajaran vokasi, blended learning dapat diterapkan dengan mengombinasikan penyampaian materi teori secara online melalui berbagai konten digital, seperti video tutorial, presentasi, dan penilaian, sementara kegiatan praktikum tetap dilakukan secara tatap muka di bengkel atau laboratorium (Widiyanti et al., 2020; Murtono et al., 2018). Dengan demikian, waktu pembelajaran di kelas dapat dioptimalkan untuk aktivitas praktik dan bimbingan langsung oleh guru (Budiman & Wibawa, 2018).
Penerapan blended learning dalam pembelajaran vokasi memberikan beberapa manfaat, di antaranya meningkatkan fleksibilitas bagi siswa dalam mengakses materi (Rahmawati & Wibowo, 2019), memungkinkan pembelajaran mandiri dan pengayaan materi sesuai kebutuhan (Fauziah et al., 2020), serta mendorong pengembangan keterampilan belajar mandiri, kolaborasi, dan pemanfaatan teknologi (Harimurti & Wibawa, 2019). Namun, terdapat pula beberapa tantangan, seperti kesiapan infrastruktur dan fasilitas teknologi di sekolah vokasi (Wijaya et al., 2020), kompetensi guru dalam merancang dan mengelola pembelajaran blended (Murtono et al., 2018), serta adaptasi siswa terhadap transisi pembelajaran tatap muka ke online (Fauziah et al., 2020).
Secara keseluruhan, blended learning dapat menjadi solusi efektif untuk meningkatkan kualitas pembelajaran vokasi dengan memadukan kelebihan pembelajaran tatap muka dan online, sehingga tujuan penguasaan kompetensi praktis dapat tercapai secara optimal.
Referensi:
https://elearning.uad.ac.id/pluginfile.php/207500/mod_resource/content/1/BLENDED-LEARNING.PDF
Naidu,
S. (2006). E-learning: A guidebook of principles, procedures and practices.
Commonwealth Educational Media Centre for Asia.
Yusoff,
R. C. M., Zaman, H. B., & Ahmad, A. (2011). Evaluation of user acceptance
of mixed reality technology. Australasian Journal of Educational Technology,
27(8).
Kurelovic,
E. K. (2016). Advantages and limitations of usage of open educational resources
in small countries. International Journal of Research in Education and Science,
2(1), 136-142.
Cheng,
G., & Chau, J. (2016). Exploring the relationships between learning styles,
online participation, learning achievement and course satisfaction: An
empirical study of a blended learning course. British Journal of Educational
Technology, 47(2), 257-278.
Ally,
M. (2009). Mobile learning: Transforming the delivery of education and
training. Athabasca University Press.
Akçapınar,
G., Hasnine, M. N., Majumdar, R., Flanagan, B., & Ogata, H. (2019).
Developing an early-warning system for students at-risk of failing in
university courses. Research and Practice in Technology Enhanced Learning,
14(1), 1-15.
Brom,
C., Preuss, M., & Klement, D. (2020). Are educational computer micro-games
engaging and effective for knowledge acquisition at high-schools? A
quasi-experimental study. Computers & Education, 57(3), 1971-1988.
Jeno,
L. M., Grytnes, J. A., & Vandvik, V. (2019). The effect of a
mobile-application tool on biology students' motivation and achievement in
species identification: A Self-Determination Theory perspective. Computers
& Education, 107, 1-12.
Moore,
J. L., Dickson-Deane, C., & Galyen, K. (2011). E-Learning, online learning,
and distance learning environments: Are they the same?. The Internet and Higher
Education, 14(2), 129-135.
Garrison,
D. R., & Kanuka, H. (2004). Blended learning: Uncovering its transformative
potential in higher education. The Internet and Higher Education, 7(2), 95-105.
Budiman, A., & Wibawa, S. C. (2018). Penerapan Blended Learning pada Pembelajaran Praktikum Produktif di SMK. Jurnal Pendidikan Vokasi, 8(1), 1-10.
Fauziah, R., Rosyid, A., & Harimurti, R. (2020). Analisis Penerapan Blended Learning pada Pembelajaran Teknik Elektronika Dasar di SMK. Jurnal Pendidikan Vokasi, 10(1), 61-71.
Garrison, D. R., & Kanuka, H. (2004). Blended learning: Uncovering its transformative potential in higher education. The internet and higher education, 7(2), 95-105.
Harimurti, R., & Wibawa, S. C. (2019). Evaluasi Penerapan Blended Learning pada Mata Pelajaran Teknik Komputer dan Jaringan di SMK. Jurnal Pendidikan Vokasi, 9(2), 167-178.
Murtono, M., Ratnawati, D., & Wibawa, S. C. (2018). Pengembangan Pembelajaran Blended Learning pada Mata Pelajaran Produktif di SMK. Jurnal Pendidikan Vokasi, 8(3), 232-242.
Rahmawati, D., & Wibowo, S. A. (2019). Implementasi Blended Learning pada Mata Pelajaran Produktif SMK. Jurnal Inovasi Teknologi Pendidikan, 6(1), 1-11.
Widiyanti, W., Sunaryo, S., & Santosa, R. H. (2020). Pengembangan Pembelajaran Blended Learning untuk Meningkatkan Kemandirian Belajar Siswa pada Mata Pelajaran Teknik Mekanik Otomotif. Jurnal Pendidikan Vokasi, 10(1), 88-97.
Wijaya, E. Y., Sudjimat, D. A., & Nyoto, A. (2020). Analisis Kesiapan Infrastruktur Dalam Penerapan Blended Learning di SMK. Jurnal Pendidikan Vokasi, 10(2), 134-144.
Komentar
Posting Komentar