Portofolio KE-1 Teori dan Strategi Pembelajaran Vokasi
Dosen pengampu : Prof. Dr. Muchlas, M.T
Portofolio ke-1
Penyusun : M. Khoirul Ma'arif ( 2308049035 )
Pokok Pembhasan : Karakteristik pendidikan teknologi dan kejuruan ( Vokasi )
Setelah saya mengikuti kuliah ke 1 Teori Dan Strategi Pembelajaran Vokasi, saya memperoleh banyak pengetahuan tentang capaian proses pembelajaran yang ada di SMK, dari sekian banyak capaian ada 3 capaian utama yang harus di miliki oleh sekolah SMK yaitu :
1. kongnitif, dalam aspek kognitif ini yang diukur di antaranya adalah pengetahuan, praktek, analisa, sintesis, dan evaluasi. Jadi pengetahuan ini berkaitan dengan ingatan dan proses bagaimana seorang manusia mempelajari sesuatu. Kalau praktek berarti penerapan atas suatu teori tertentu. Sedangkan analisa adalah bagaimana kita menganalisa suatu problem dan mencari pemecahannya. Sedangkan evaluasi adalah bagaimana kita melakukan flashback terhadap sesuatu yang pernah kita jalani atau lakukan
2. Afektif, afektif adalah proses pembelajaran yang meliputi bagaimana individu bersikap dan bertindak dalam lingkup sosialnya. Bisa juga penilaian afektif ini mencakup emosi individu, perasaan, dan kestabilan emosi darinya. Untuk penilaian afektif biasanya dilakukan dengan memberikan sebuah suatu tantangan yang memeras emosi dari individu. Jika ia berhasil dalam hal yang bersangkutan maka akan dinilai baik. Namun sebaliknya ketika hasilnya buruk maka akan diambil langkah yang paling tepat
3. pisikomotorik, ini berkaitan dengan keterampilan individu dalam suatu hal tertentu. Biasanya keterampilan ini juga berkaitan dengan bagaimana minat seorang individu. Bisa jadi ketika seorang anak tidak begitu pandai dalam hal pelajaran (kognitif) namun boleh jadi ia sangat kompeten di aspek psikomotoriknya.
Agar semuanya lebih baik sekolah SMK juga harus mengunakan Model PTK yang pas. Untuk model PTK yang cocok untuk SMK di indonesia adalah dengan model MARKET ORIENTED MODEL atau bisa juga MODEL SISTEM GANDA, Karena sistem ini akan mengajarkan siswa bagaimna bekerja di industri dan di desain hampir mirip dengan industri yang asli dari segi peralatan segi jam istirahat, sehinga kesiapan lulusan siswa SMK untuk terjun ke dunia industri akan lebih siap dan lebih baik. Peran pemerintah juga sangat di butuhkan untuk mendukung kualitas laboratorum/bgkel sekolah agar bisa menyerupai industri, di karenakan tidak semua industri mau menyeponsori penuh setiap sekolah yang di binanya.
Komentar
Posting Komentar