Sistem AC (Air Conditioner )- Materi 1

 Memelihara/Servis Sistem AC ( Air Conditioner )

Materi 1


Mengapa saat AC dihidupkan, kabin menjadi sejuk pada saat tertentu? Mengapa jika kita mengoperasikan AC pada saat siang dan malam hari sejuk di dalam kabin terasa berbeda? Mengapa jika malam hari kabin bisa lebih cepat sejuk daripada siang hari? Jawabannya karena proses sirkulasi udara.

Tanpa kita sadari sewaktu kita menghidupkan AC mobil, di dalam kabin mobil terjadi proses sirkulasi udara. sirkulasi udara ini berawal dari putaran blower yang mengisap udara/kalori pinas di dalam kabin sewaktu AC kita hidupkan.

Teknologi otomotif memang tidak pernah berhenti berevolusi. lnovasi baru selalu bermunculan untuk menggantikan sistem yang lama' Seiring dengan maraknya penggunaan teknologi elektronik pada kendaraan bermotor beroda empat, sistem Air Conditioner (AC) atau penyejuk udara pun semakin canggih. Dengan tambahan peranti komputer, kinisuhu udara di kabin dapat di atur sesuai keinginan. pabrikan mobil menyebutnya teknologi 4 zone climatronic air conditioning. Teknologi tersebut dapat dikatakan yang tercanggih saat ini. Berbagai macam sensor dipasang di sekeliling kendaraan untuk memastikan suhu di dalam kabin selalu sejuk.

canggihnya, pengemudi dan penumpang pun dapat memilih suhu udara di kursinya masing-masing sesuai dengan keinginan. Di kursi depan, misalnya, pengemudi bisa memakai suhu 25oC, sedangkin penumpang sebelahnya dapat memilih suhu 22oC. Meskipun sistem AC semakin "pintar", namun teknologi dasar yang di aplikasikan pada setiap kendaraan roda empat tetaplah sama. Untuk lebih jelasnya bagaimana sistem air conditioner mobil bekerja, mari kita pelajari bersama di blogger ini!

1.      Fungsi AC

AC biasa kita kenal dengan sistem pendingin ruangan. Sebenarnya sistem AC juga mencakup sistem pemanas ruangan. Sistem pemanas ruangan banyak diterapkan di negara-negara yang mengalami musim dingin panjang seperti di negara-negara Eropa. Sistem AC ini berfungsi untuk menaikkan temperatur ruangan. Sedangkan untuk negara-negara beriklim tropis seperti di lndonesia yang memiliki temperatur cukup tinggi, sistem AC berfungsi untuk menurunkan temperatur ruangan. Temperatur udara yang nyaman untuk beraktivitas di negara beriklim tropis adalah sekitar 24o-26oC.

Sekarang, AC tidak hanya digunakan di rumah-rumah, tetapi juga digunakan di dalam kendaraan bermotor seperti bus, taksi,atau mobil pribadi. Air Conditioner (AC) merupakan sistem kelengkapan yang berfungsi, antara lain:

1. Mengontrol temperatur udara di dalam ruangan.

2. Mengontrol sirkulasi udara.

3. Mengontrol kelembaPan udara.

4. Memurnikan udara.

 

2.      Prinsip Kerja Sistem Pendingin Pada AC

Bagaimanakah prinsip kerja sistem pendingin pada AC? Sistem pendingin pada AC bekerja berdasarkan prinsip pertukaran kalor atau tenaga panas antara dua sistem yang berbeda.

Perhatikan contoh berikut! Jika kulit kita terkena alkohol atau spiritus, maka kulit kita akan merasakan dingin. Rasa dingin ini disebabkan oleh alkohol yang menyerap panas dari tubuh kita sehingga terjadi proses penguapan. Dari kejadian ini kita dapat simpulkan bahwa untuk mengubah bentuk dari cair ke gas diperlukan kalor. Penguapan cairan juga dapat kita percepat 'dengan menurunkan tekanan, contoh jika bensin kita semprotkan ke udara, maka akan segera berubah menjadi uap. Sehingga semakin rendah tekanannya proses penguapan juga semakin mudah. Proses pada sistem AC memanfaatkan sifat ini. Di dalam sistem AC terdapat cairan freon yang memiliki sifat khusus sehingga dapat dimanfaatkan untuk sistem pendingin ruangan. Freon yang menguap membutuhkan kalor untuk proses penguapan tekanan freon harus di turunkan. Oleh karena itu, dalam sistem AC harus terdapat komponen yang menurunkan tekanan, memberikan panas ke freon, mengubah gas freon  jadi zat cair kembali supaya terjadi siklus yang berputar.

Proses pendinginan pada sistem AC secara urut sebagai berikui.

1.  Zat pendingin dinaikkan tekanannya oleh kompresor sehingga temperaturnya naik, kemudian dialirkan ke kondensor untuk didinginkan.

2.  Zat pendingin yang sudah didinginkan oleh kondensor berubah bentuknya dari gas menjadi cair.

3.  Cairan pendingin oleh kompresor di isap melalui katup ekspansi sehingga begitu disemprotkan tekanannya turun secara drastis. Cairan pendingin yang telah diturunkan tekanannya oleh katup ekspansi berubah bentuk menjadi uap dengan temperatur yang sangat rendah.

4.   Zat pendingin yang telah menyerap panas pada evaporator berubah bentuknya meniadi gas.

5.      Zat pendingin-yang berbentuk gas diberi tekanan oleh kompresor sehingga beredar dalam sistem AC karena adanya tekanan, maka zat pendingin menjadi panas.

6.   Kondensor akan mendinginkan zat pendingin tersebut (kondensasi), sementara tekanan zat pendingin masih tetap tinggi dan berubah bentuknya menjadi cair.

7.    saringin/filter akan mengiiap uap air dan menyaring kotoran dalam zat pendingin agar tidak beredar pada sistem.

8.     Tekanan'zat pendingin pada sistem akan diturunkan oleh katup ekspansi sehingga berubah bentuknya dari cair menjadi uap.

9.  Evaporaior akan mengambil panas di sekelilingnya dan menyebabkan zatpendingin menguap menjadi gas dan kembali ke kompresor.

10.  Proses  ini beJaniut seperti semula membentuk suatu siklus.

 

1.      Refrigeran

Zat pendingin yang digunakan pada AC disebut dengan refrigeran. Refrigeran atau zat pendingin mempunyai kemampuan menyerap panas dalam jumlah yang besar dan pada proses tersebut disertai dengan perubahan wujud, yaitu dari cair menjadi gas. Zat pendingin yang sering digunakan pada sistem AC mobil adalah R12 atau juga dikenal dengan CFC 12 (Fluorinated Hydrocarbon). Kelebihan zat pendingin ini, antara lain:

1.      Mendidih pada suhu -29,8oC dalam tekanan atmosfer.

2.      Stabil pada temperatur tinggi atau rendah.

3.      Tldak menimbulkan reaksiterhadap logam.

4.      Dapat larut bila dicampur dengan minyak.

5.      Tidak bereaksi banyak terhadap karet.

6.      Tidak benruarna dan tidak berbau.

Kekurangan CFC, yaitu dapat memengaruhi penipisan lapisan ozon pada atmosfer bumi yang melindungi bumi dari radiasi sinar ultraviolet matahari dan menimbulkan efek rumah kaca. Refrigeran (zat pendingin) lain yang banyak dijumpai dan lebih ramah terhadap lapisan ozon serta memiliki efektivitas pendinginan lebih baik adalah HFC 134a. Contoh lain refrigeran yang dipakai sebagai alternatif pengganti lainnya adalah ternary blend yang merupakan campuran dari zat pendingin yang berbeda seperti HCF 22, HFC 152a, dan HFC 134a dan yang sudah lazim dikenal, yaitu gas alam cair (LPG). Zat LPG sangat mudah terbakar sehingga pada beberapa negara tertentu penggunaan LPG ini tidak diizinkan lagi

Refrigeran yang digunakan pada AC mobil umumnya adalah R12 dan R134a. Jenis refiigeran ini bisa juga digunakan pada alat pendingin lain, seperti lemari es dan dispenser. Reftigeran R12 dengan rumus kimia CL2F2, (dichloro-difluoro-metane)adalah refrigeran yang mengandung clorofluarocarbon (CFC) sehingga dapat merusak lapisan ozon (O3) dan membahayakan kelangsungan makhluk hidup. Refrigeran R134a yang memiliki rumus kimia CHFFCF3(tetrfluoroethane) merupakan refrigeran non CFC dan lebih ramah lingkungan sehingga dapat menggantikan R12 yang lebih lama digunakan.

Sebelumnya telah disinggung bahwa baik R12 dan R134a memiliki sifat yang hampir sama seperti syarat-syarat refrigeran pada umumnya sehingga Rl34a dapat menggantikan R12 (dengan syarat adanya perubahan pada beberapa komponen sistem AC mobil). Dari persamaan tersebut, di antaranya tidak menyebabkan korosi terhadap bahan logam yang dipakai pada sistem pendingin, mempunyai susunan kimia yang stabil, tidak ter urai setiap kali dimampatkan, diembunkan, dan diuapkan. Selain itu, mempunyai nilai normal boiling pornt (NBP) yang tidak berbeda jauh atau bila terjadi kebocoran mudah dicari.

Dalam sistem AC mobil, zat pendingin yang dipakai saat ini adalah freon 12 dan pada system AC yang lain, seperti AC untuk gedung-gedung sering dipakai Freon 22 (R22). Perbedaan penggunaan zat pendingin (freon) untuk sistem AC mobil dengan sistem AC pada gedung-gedung dijelaskan melalui grafik berikut.



     Perhatikan grafik pada R22,kenaikan tekanan karena pengaruh temperatur akan terlihat lebih cepat dibandingkan R12, dengan demikian pada sistemAC atau sistem pendingin lainnya yang menggunakan R22 akan memerlukan instalasi pipa-pipa yang kuat dan tahan terhadap kenaikan tekanan yang lebih besar.

   Kompresor yang terpasang pada mesin mobil serta komponen-komponen lain pada bagian bodi menyebabkan insialasi sistem AC mobil mengalami getaran-getaran dan mengharuskan pemakaian pipa/slang karet fleksibel, serta pertimbangan panas pada ruangan kendaraan maka saat ini R12 tetap di pakai pada sistem AC mobil karena kenaikan tekanan akibat pengaruh temperatur tidak begitu cepat seperti R22. Dalam instalasi sisitem AC mobil yang bekerja normal, tekanan saluran isap kompresor berada pada rentang 1,5-2 bar (21-29 psi). Dalam saluran tekan zat pendingin bertekanan 14,5-15 bar (200-213 psi) menghasilkan putaran mesin sama dengan atau lebih dari 2.000 rpm.

LANJUT MATERI 2

Sumber :

Komentar

Postingan populer dari blog ini

KOPLING SEPEDA MOTOR

Portofolio ke-12 Teori dan Strategi Pembelajaran Vokasi,